Lyora: Penantian Buah HatiFilm Pertama Indonesia tentang Perjuangan IVF dan Harapan Menjadi Ibu Tayang 7 Agustus 2025 di Bioskop!
Jakarta, 31 Juli 2025-Setelah sukses menggelar roadshow special screening di berbagai kota Indonesia seperti Solo, Makassar, Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Bekasi, dan Tangerang yang berhasil memeluk ratusan perempuan pejuang garis dua, film drama keluarga Lyora: Penantian Buah Hati akan segera tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025. Film persembahan Jarasta Enterprise, Paragon Pictures, dan Ideosource Entertainment ini berhasil mewakili perasaan dan perjuangan para pejuang garis dua yang selama ini tak pernah terlihat.
Sutradara Pritagita Arianegara berhasil menaruh lensa empatiknya untuk memberikan penonton refleksi melalui perjalanan berliku pasangan Meutya dan Fajrie dalam mendapatkan momongan. Diperankan oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya, keduanya berhasil menampilkan lapisan dimensi emosi yang intim. Sisi kerapuhan sebagai pasangan, kesetiaan dalam berjuang, ditampilkan dengan apik oleh keduanya. Didukung oleh ansambel pemeran yang turut menambah dinamika cerita berjalan dengan penuh keharuan. Selain Marsha dan Darius, film ini juga dibintangi Widyawati, Olga Lidya, Hannah Al Rashid, Aimee Saras, Aryo Wahab, dan Ivanka Suwandi.
Diangkat dari buku Lyora: Keajaiban yang Dinanti karya Fenty Effendy, film ini dikembangkan menjadi naskah layar lebar oleh Titien Wattimena dan Priska Amalia, yang menghadirkan pendekatan penuh empati terhadap perjuangan mendapatkan buah hati. Disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan didukung oleh jajaran pemeran yang kuat, Lyora menjadi film drama keluarga emosional pertama di Indonesia yang mengangkat perspektif perempuan dan pasangan dalam menghadapi infertilitas, isu yang selama ini jarang dibicarakan dan kerap dianggap tabu. Film ini menyoroti bahwa tekanan memiliki anak bukan hanya menjadi beban perempuan, tapi merupakan perjuangan yang dijalani bersama sebagai pasangan.
"Banyak sekali pengalaman, yang bukan hanya satu perempuan tapi banyak perempuan di Indonesia khususnya mengalami hal sama seperti yang dialami oleh Meutya. Perempuan merasa kerap menjadi bahan perbincangan ketika dalam sebuah keluarga mereka belum memiliki momongan. Film ini ingin mengajak semua penonton Indonesia untuk bisa lebih berempati," ujar produser film Lyora: Penantian Buah Hati Virgie Baker.
Film ini diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro, serta produser eksekutif Januar R. Kusuma dan Andi Boediman. Lyora: Penantian Buah Hati mengisahkan Meutya (Marsha Timothy), seorang wanita karir dengan segala kesibukannya, berusaha untuk memiliki keturunan di usianya yang sudah tidak lagi muda. Bersama suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), mereka menjalani berbagai program kehamilan, salah satunya bayi tabung. Dalam perjalanannya mengikuti program tersebut, Meutya dan Fajrie menghadapi lika-liku hidup penuh kegagalan dan rasa kehilangan yang mendalam, namun tidak pernah pupus dari perjuangan dan pengharapan.
"Melalui karakter Meutya dan Fajrie, kita akan melihat perjalanan emosional pasangan yang menjadi pejuang garis dua secara dekat. Cerita mereka adalah cerita yang mewakili banyak pasangan di Indonesia, yang mungkin selama ini hanya menjadi kisah-kisah sunyi. Saya mencoba merangkul para pejuang garis dua, dan mengajak mereka yang mungkin selama ini masih belum memahami sepenuhnya apa yang dialami oleh pasangan yang berusaha memiliki buah hati," jelas sutradara Pritagita Arianegara.
Bagi Marsha Timothy, memerankan Meutya di film ini memberikannya sebuah pelajaran penting tentang perjuangan perempuan dan kesetiaan bersama pasangan. "Meutya punya keberanian yang luar biasa. Sebagai perempuan yang menjadi pejuang garis dua, ia menjadi representasi suara dari banyak perempuan di luar sana yang saat ini juga sedang berjuang, dan dengan memerankan karakter ini, saya belajar tentang semangat selalu ada harapan. Meski, untuk menjalaninya memerlukan pasangan yang juga sama-sama kuat."
Darius Sinathrya, juga berefleksi terhadap peran Fajrie yang menjadi pasangan setia di setiap perjalanan hidup Meutya. Ia menyebutnya sebagai sosok suami yang selalu siaga. "Film ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh suami untuk bisa lebih memahami dinamika yang dilalui oleh istrinya. Terlebih, dalam situasi-situasi ketika pasangan masih belum dikaruniai buah hati, perempuan atau istilah yang terlebih dulu mendapat stigma. Oleh karena itu, karakter Fajrie mengajarkan kita untuk menjadi suami yang selalu siaga mendukung, memahami, dan berada di sisi istri, baik secara fisik maupun batin."
"Dengan dirilisnya film ini, kami berharap masyarakat menjadi lebih mengerti perjuangan yang dilalui oleh para pasangan pejuang garis dua. Film ini mengajarkan kita tentang kegigihan, ketekunan, dan cinta yang tidak menyerah, sekalipun berkali-kali gagal," tambah produser eksekutif Januar R. Kusuma.
Film ini turut didukung oleh RS Bunda, Morula IVF, Garuda Indonesia, dan Livin' by Mandiri sebagai official partner.
Tonton perjuangan pejuang garis dua yang emosional dan mengharukan dalam film Lyora: Penantian Buah Hati di bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025. Ikuti informasi terbaru tentang film drama Lyora: Penantian Buah Hati melalui akun Instagram resmi @paragonpictures.id.
***
TENTANG JARASTA ENTERPRISE
Didirikan pada tahun 2021, Jarasta Enterprise bergerak di bidang gaya hidup dan hiburan dengan fokus menciptakan pengalaman yang bermakna, relevan, dan berdampak bagi masyarakat Indonesia. Jarasta Enterprise mengembangkan berbagai konsep kreatif serta mengelola ruang F&B yang berfungsi sebagai tempat berkumpul dan berbagi budaya.
TENTANG PARAGON PICTURES
Berdiri pada tahun 2019, Paragon Pictures fokus pada pengembangan, produksi, pemasaran, dan distribusi IP perfilman untuk pasar Indonesia dan global. Paragon Pictures telah sukses merilis film Losmen Bu Broto, Backstage, Kalian Pantas Mati, Kuasa Gelap, dan Tak Ingin Usai di Sini.
TENTANG IDEOSOURCE ENTERTAINMENT
Ideosource Entertainment adalah perusahaan entertainment yang berinvestasi di industri film dan ekosistemnya. Saat ini Ideosource Entertainment berinvestasi di 22 film layar lebar, seperti Keluarga Cemara, Gundala, Bebas, Qodrat, Backstage, Losmen Bu Broto, dan Kuasa Gelap.
Komentar
Posting Komentar